Langsung ke konten utama

Berkapur Miris


Pada kapur-kapur yang menghilang entah kemana,
Ada tangan-tangan yang rela kapalan untuk mengenggamnya
Pada  tinta-tinta spidol yang setia siap sedia,
Ada tangan-tangan yang rela tercoreng untuk menuangkannya

Tak pernah meroket, menyambit kepalamu yang kepalang batu,
Kapur-kapur  melihatmu dengan termanggu
Mereka terganti hanya untuk melihatmu mendungu
Matikah daya juangmu atau tak tahukah kamu akan hal itu?

Selalu menunggu jemarimu tuk maju menulis ilmu,
Tinta-tinta spidol mengering dengan kelu
Mereka hadir hanya untuk mendengarmu menggerutu
Tak  punyakah kamu akan tujuan atau musnahkah fungsi dirimu?

Pada papan hitam yang kini sekedar pajangan,
Kamu jadikan orang yang berdiri membelakanginya sebagai sandaran
Pada papan putih yang jadi fokus pandangan,
Kamu jadikan orang yang berdiri membelakanginya sebagai gangguan

Ini nasib kaummu, dihantar hingga semua mudah bagimu
Ini nasib kaummu, bebas menuntut dan mengeluh selalu
Pada kapur-kapur, kamu keluhkan kerja keras
Pada tinta-tinta, kamu ternakan rasa malas

Miris,
Kamu biarkan potensimu terkikis
Semakin miris.
Kamu hanya meringis tanpa mencoba melukis
Sungguh miris..
Kamu banyak mau tanpa bergerak mengais
Lebih miris...
Kamu enggan berpikir logis, tak ingin lalui krisis
Sangatlah miris....
Kamu salahkan pelita gelapmu hingga menangis

Kamu tak pernah tahu, kamu tak pernah mau tahu
Bahwa ada yang berjuang untuk menghantarmu maju
Kamu tak pernah tahu, kamu tak pernah mau tahu
Bahwa ada tangan-tangan yang mengelus dada dengan pilu

Ini nasib kaummu, melemah dengan berbagai alasan yang ada
Ini nasib kaummu, berjalan mundur dengan sendirinya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Novel Sherlock Holmes: Penelusuran Benang Merah

  Sumber: www.spin.atomicobject.com Identitas Buku Judul buku       : Sherlock Holmes: Penelusuran Benang Merah Judul Asli         : Sherlock Holmes: A Study in Scarlet Kategori           : Novel Terjemahan Pengarang        : Sir Arthur Conan Doyle Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama Genre               : Fiksi Detektif Sinopsis Novel Berlatar pada abad 19, Dr. John Watson, seorang dokter yang merupakan pensiunan tenaga medis angkatan darat, mulai menjalani kehidupan barunya di kota London. Berawal dari kebutuhannya untuk berbagi tempat tinggal, dia akhirnya bertemu dengan seorang teman misterius yang kelak menjadi sahabat baiknya. Sherlock Holmes, laki-laki dengan kepribadian yang sangat ekstentrik, aneh, dan luar biasa cerdas ini telah membuat Dr. Watson sangat penasaran. Holmes ternyata berprofesi sebagai seorang detektif konsultan. Sang detektif yang piawai memainkan biola ini merupakan detektif yang luar biasa cerdas dalam mengungkap be

"One"

  Tell me that you turned down the man Who asked for your hand 'Cause you're waiting for me Itulah sepenggal lirik lagu One ciptaan salah satu musisi favorit saya, Ed Sheeran. Penggalan lirik itu adalah kalimat favorit sata dalam lagu ini. Entah bagaimana, lirik pembuka lagu ini membuat saya jatuh cinta. Terasa sangat personal mungkin. Dulu, ketika mendengar lagu ini untuk pertama kalinya, saya berpikir akankah ada seorang pria yang benar-benar merasa seperti ini terhadap saya? Saya pernah berpikir bahwa saya tak mampu membahagiakan pria manapun, bahwa saya terlalu “freak” untuk siapapun pasangan saya nanti. Bahwa saya menerima jika saya memang ditakdirkan sendirian. And I know, you're gonna be away a while But I've got no plans at all to leave And would you take away my hopes and dreams and just stay with me? Masuk kelirik tersebut. Saya sudah lama menyadari bahwa kesendirian sama sekali tak menganggu saya. Meskipun saya hidup sendirian, gak menutu

Reprise

I'm a liability I'm a liability Much for me You're a little much for me, no no no no... Whatcha gonna do? All of the dreams that get harder All of the things that I offer you And... and all of the shit that we harbour Make all of the kids in the choirs sing woo-hoo-hoo Maybe all this is the party Maybe the tears and the highs we breathe, oh no Maybe all this is the party Maybe we just do it violently But you're not what you thought you were But you're not what you thought you were (liability) But you're not what you thought you were (make you...) But you're not what you thought you were (...leave) Untuk kalian yang merasa bahwa diri kalian adalah sumber masalah atau sebuah kesalahan karena orang-orang menjauhi atau gak bisa memahami kalian, jangan lagi berpikir demikian. Kadang kita terlalu keras sama diri kita sendiri sampai kita terus menerus menyalahkan diri kita sendiri padahal kita melakukan hal baik. You’re special. You