Langsung ke konten utama

"One"

 
Tell me that you turned down the man
Who asked for your hand
'Cause you're waiting for me

Itulah sepenggal lirik lagu One ciptaan salah satu musisi favorit saya, Ed Sheeran. Penggalan lirik itu adalah kalimat favorit sata dalam lagu ini. Entah bagaimana, lirik pembuka lagu ini membuat saya jatuh cinta. Terasa sangat personal mungkin. Dulu, ketika mendengar lagu ini untuk pertama kalinya, saya berpikir akankah ada seorang pria yang benar-benar merasa seperti ini terhadap saya? Saya pernah berpikir bahwa saya tak mampu membahagiakan pria manapun, bahwa saya terlalu “freak” untuk siapapun pasangan saya nanti. Bahwa saya menerima jika saya memang ditakdirkan sendirian.

And I know, you're gonna be away a while
But I've got no plans at all to leave
And would you take away my hopes and dreams and just stay with me?

Masuk kelirik tersebut. Saya sudah lama menyadari bahwa kesendirian sama sekali tak menganggu saya. Meskipun saya hidup sendirian, gak menutup kemungkinan bahwa saya akan menemukan pria yang benar-benar saya cintai. Dan ketika saat itu tiba, saya akan berkomitmen dengan pilihan saya itu. Bersama atau tanpanya. Like Ed says “I’ve got no plans at all to leave”, kecuali itu yang dia inginkan.


All my senses come to life
While I'm stumbling home as drunk as I
Have ever been and I'll never leave again
'Cause you are the only one
And all my friends have gone to find
Another place to let their hearts collide
Just promise me, you'll never leave again
Just promise me, you'll always be a friend
'Cause you are the only one

Akhirnya lagu ini sampai dibagian chorus yang mana mungkin gak sesuai sama kisah saya. Namun, saya memaknainya secara berbeda. Saya merasa lebih hidup ketika bersamanya, dia yang akan menuntun saya kembali kesuatu tempat yang nantinya akan saya sebut rumah, (sebenarnya dialah rumah itu), bahwa he is my one and only.




Take my hand and my
Heart and soul, I will
Only have these eyes for you

And you know, everything changes but
We'll be strangers if we see this through

You could stay within these walls and bleed
Or just stay with me
Oh lord, now

All my senses come to life
While I'm stumbling home as drunk as I
Have ever been and I'll never leave again
'Cause you are the only one
And all my friends have gone to find
Another place to let their hearts collide
Just promise me, you'll always be a friend
'Cause you are the only one

I'm stumbling off drunk, getting myself lost
I am so gone, so tell me the way home
I listen to sad songs, singing about love
And where it goes wrong

All my senses come to life
While I'm stumbling home as drunk as I
Have ever been and I'll never leave again
'Cause you are the only one
And all my friends have gone to find
Another place to let their hearts collide
Just promise me, you'll always be a friend
'Cause you are the only one

           
Ya itulah keseluruhan lagu Ed Sheeran yang berjudul One. Ya, dulu saya berpikir adakah orang yang merasa seperti ini terhadap saya? Namun, bila dibalik, saya sudah mengalami sudut pandang Ed ini. Saya sudah tau cara menyanyikan lirik pembuka dan kalimat terakhir lagu ini dengan perasaan yang nyata.

Tell me that you turned down the girl
Who asked for your hand
'Cause you're waiting for me

So, ketika menyebut kata one, sebenarnya baik Ed maupun saya tidak main main. Ed menulis lagu ini berdasarkan pengalaman pribadinya. Dan saya? Saya mencintai pria saya ini sebagaimana adanya. That’s why we both can end this song meaningfully, wholeheartedly by saying:

'Cause you are the only one


Komentar

  1. Casino site - LuckyClub
    If you love slots, and have the chance to gamble online you'll love this luckyclub casino site. The top slots and jackpot slots from leading providers. We're the most

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Novel Sherlock Holmes: Penelusuran Benang Merah

  Sumber: www.spin.atomicobject.com Identitas Buku Judul buku       : Sherlock Holmes: Penelusuran Benang Merah Judul Asli         : Sherlock Holmes: A Study in Scarlet Kategori           : Novel Terjemahan Pengarang        : Sir Arthur Conan Doyle Penerbit            : Gramedia Pustaka Utama Genre               : Fiksi Detektif Sinopsis Novel Berlatar pada abad 19, Dr. John Watson, seorang dokter yang merupakan pensiunan tenaga medis angkatan darat, mulai menjalani kehidupan barunya di kota London. Berawal dari kebutuhannya untuk berbagi tempat tinggal, dia akhirnya bertemu dengan seorang teman misterius yang kelak menjadi sahabat baiknya. Sherlock Holmes, laki-laki dengan kepribadian yang sangat eks...

Berkapur Miris

  Pada kapur-kapur yang menghilang entah kemana, Ada tangan-tangan yang rela kapalan untuk mengenggamnya Pada  tinta-tinta spidol yang setia siap sedia, Ada tangan-tangan yang rela tercoreng untuk menuangkannya Tak pernah meroket, menyambit kepalamu yang kepalang batu, Kapur-kapur  melihatmu dengan termanggu Mereka terganti hanya untuk melihatmu mendungu Matikah daya juangmu atau tak tahukah kamu akan hal itu? Selalu menunggu jemarimu tuk maju menulis ilmu, Tinta-tinta spidol mengering dengan kelu Mereka hadir hanya untuk mendengarmu menggerutu Tak  punyakah kamu akan tujuan atau musnahkah fungsi dirimu? Pada papan hitam yang kini sekedar pajangan, Kamu jadikan orang yang berdiri membelakanginya sebagai sandaran Pada papan putih yang jadi fokus pandangan, Kamu jadikan orang yang berdiri membelakanginya sebagai gangguan Ini nasib kaummu, dihantar hingga semua mudah bagimu Ini nasib kaummu, bebas menuntut dan mengeluh selalu Pada kapur-kapur,...